Sumber gambar: https://matranews.id/puisi-terakhir-ws-rendra-dibuat-sesaat-sebelum-beliau-wafat/
Yogyakarta, DIGIDO - Willibrordus Surendra Bhawana Rendra atau yang dikenal dengan WS Rendra, lahir di Surakarta pada tanggal 7 Nopember 1935.
Dari ayahnya, yaitu Cyprianus Sugeng Brotoatmojo yang berprofesi guru Bahasa Indonesia dan Jawa Kuna di Solo, Rendra mendapat didikan agar menghargai disiplin analisis dan menghormati fakta-fakta obyektif di dalam alam dan di dalam kehidupan. Rendra, dari ayahnya juga mendapatkan pengajaran gaya pemikiran Aristoteles.
Sedangkan dari ibunya, Raden Ayu Ismadillah seorang penari Serimpi Keraton Yogyakarta, mengajarkan dengan tekun kepada Rendra peradaban Jawa yang mistik dan religius. Rendra diajarkan bagaimana mensyukuri panca indra dan melatih kepekaannya.
Perpaduan dua pendidikan dari ayah dan ibunya di atas, kelak akan sangat mempengaruhi wawasannya dalam mengarungi dunia kepenyairan, dramawan, dan budayawan. Sosok Rendra menjadi legendaris dan kontroversial, tak hanya di jagat kepenyairan, tetapi juga di segala aspek sosial, politik, dan kebudayaan.
Betapa karya-karyanya menjadi inspirasi atau penyemangat banyak pejuang-pejuang kemanusiaaan di negeri ini.
Digido News
Info dan kerja sama Email: admin@digido.co.id - WA: 081128285685