Perspektif

KIAT BAGI GURU MEMBUAT SISWA TAK BOSAN SEKOLAH: Penyusunan Letak Meja Kursi di Ruang Kelas

Prof. Richardus Eko Indrajit

 

Yogyakarta, DIGIDO - Selama saya menempuh pendidikan sekolah mulai SD, SMP, sampai SMA selama 12 tahun, saya menjalaninya di enam sekolah. Yaitu di tiga SD yang berbeda, dua SMP yang berbeda, dan satu SMA. Saya masih ingat bahwa di seluruh sekolah saya tersebut ‘susunan bangku dan meja’ di dalam kelas, kurang lebih sama. Semua bangku dan meja disusun menghadap ke depan atau menghadap ke papan tulis. Pada susunan seperti itu maka semua anak didik, duduk di meja dan kursinya masing-masing menghadap ke depan.

Susunan meja dan kursi seperti itu wajar karena pada saat itu konsep pendidikan atau paradigma pembelajaran adalah klasikal. Guru mengajar dan siswa belajar.

Namun sesuai dengan perkembangan teknologi pendidikan dan juga pedagogi modern maka saat ini guru bukan lagi mengajarkan sesuatu. Semua materi yang akan diajarkan sudah tersedia di internet. Saat ini guru harus menjadi fasilitator, bahkan guru dituntut mampu menjadi arsitek proses pembelajaran.

Berdasarkan perkembangan dua hal di atas, sebuah ruang kelas harus disusun meja dan kursinya berdasarkan dengan tujuan dari sesi pembelajaran yang ingin dilakukan. Di tempat-tempat saya bekerja, baik sebagai dosen maupun guru, saya terbiasa dengan memindah-mindahkan meja dan kursi di ruang kelas.  Pemindahan tersebut saya lakukan sesuai dengan tujuan dari sesi pembelajaran yang harus saya ampu.

Sebagai contoh, saya mengubah susunan meja dan kursi dari klasikal menjadi kelompok-kelompok kecil berbentuk segi empat. Tiap kelompok, terdiri dari 4 meja. Antara kelompok satu dengan kelompok lainnya terpisah dan tersebar, tetapi masih dalam satu ruangan kelas. Saya meminta kepada siswa/mahasiswa untuk mengangkat meja kursinya dan kemudian membentuk kelompok-kelompok kecil sesuai susunan yang saya instruksikan.

Mengapa saya saya harus mengubah susunan meja kursi seperti itu? Tiada lain karena pada sesi pembelajaran kali itu saya ingin mengajarkan kepada mereka bagaimana bekerja di dalam grup atau kelompok. Susunan seperti ini membuat masing-masing anak bisa lebih leluasa berdiskusi, saling berargumentasi, beradu pendapat dengan teman-teman kelompoknya. Apabila susunan meja kursi masih menggunakan model klasikal seperti kelas yang biasanya, tentunya tidak mungkin atau sulit aktivitas di atas dilakukan.

Susunan meja kursi seperti itu memang sesuai dengan tujuan untuk aktivitas berdiskusi atau bekerja secara kelompok. Atau bagi mereka yang senang melakukan Project Based Learning juga pasti akan membutuhkan setting meja atau kursi seperti ini.

Mari kita lihat contoh berikutnya. Saya kadang-kadang juga men-setting ruang kelas dengan menyusun meja kursi menjadi dua kelompok saling berhadap-hadapan. Posisi meja kursi memanjang dari depan ke belakang. Posisi mejanya disambung-sambung atau didempet-dempetkan memanjang dari depan kelas sampai ke belakang. Begitu juga kelompok satunya. Sehingga dua kelompok tersebut saling berhadap-hadapan. Jika jumlah siswa/mahasiswa cukup banyak, satu kelompok bisa dijadikan dua deret.

Saya memutuskan untuk membuat setting seperti ini karena saya ingin mengajarkan mereka berdebat, mengemukakan pendapat, menanyakan pendapat orang lain dan saling beradu argumentasi. Kemampuan seperti ini tentu saja sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita. Ketika nanti mereka besar atau berbaur dengan masyarakat sudah terbiasa memiliki perbedaan pendapat dengan orang lain, bisa berbicara dengan baik dan santun, serta mampu berargumentasi secara efektif.

Pada contoh yang lain, saya minta semua meja kursi nempel di tembok dengan posisi duduk menghadap ke tembok. Model ini kadang-kadang banyak membuat bingung para siswa ketika saya minta dipindahkan meja kursinya seperti ini. Biasanya setting seperti ini ketika saya ingin mereka melakukan pekerjaan yang saya berikan alias saya ingin melakukan ujian tes evaluasi. Melalui susunan seperti ini membuat saya bisa leluasa untuk melihat atau memantau mereka dari mana saja. Susunan ini menyisakan ruang kosong di tengah kelas karena semua meja kursi siswa nempel di tembok. Saya leluasa bergerak dan memantau mereka, leluasa melakukan evaluasi, memastikan peserta didik mengerjakan tugasnya sendiri-sendiri. Mereka tidak bisa nyontek atau melihat teman-temannya karena posisi duduk menghadap ke tembok.  

Contoh yang terakhir, saya kadang-kadang men-setting susunan meja kursi agar lebih menarik dalam bentuk huruf V. Mengapa saya susun seperti ini? Karena pada saat itu saya sedang mengundang pembicara tamu untuk memberikan sharing mengenai pengalaman dia terhadap sesuatu. Menurut saya, susunan model ini adalah paling efektif untuk sesi mengundang pembicara tamu. Pembicara bisa leluasa berbicara dan presentasi, serta semua siswa mendapatkan akses yang relatif sama terhadap pembicara tamu atau sebaliknya pembicara tamu bisa berinteraksi dengan peserta didik dengan efektif.

Kemudian jika ada yang bertanya: ada berapa jenis susunan meja atau bangku dalam kelas? Saya punya buku yang menyebutkan ada lebih dari 50 model susunan bangku dan meja di dalam kelas yang bisa mendukung proses pembelajaran.

Cara ini selain efektif juga akan mengurangi kebosanan siswa. Seorang siswa setiap hari pergi ke sekolah dengan posisi tempat duduknya itu-itu saja, sebelahnya juga orangnya itu-itu saja. Sekolah menjadi membosankan! Tapi dengan cara ini maka mereka akan giat setiap hari berpikir: Hari ini belajar apa ya? Duduknya seperti apa ya? Saya akan berdiskusi dengan siapa ya? Di sebelah kanan kiri saya nanti siapa ya?

Bagaimana kalau sekolah sudah terlanjur punya meja kursi seperti pada umumnya yang sulit untuk dipindah-pindahkan? Tenang saja, tinggal beli roda saja, roda seperti itu telah dijual di mana-mana di toko bangunan.  Harganya juga sangat murah. Roda-roda tersebut bisa ditaruh di kaki-kaki meja maupun kaki kursi dan rodanya bisa dikunci supaya tidak bergerak ketika sudah berada pada tempat yang diinginkan.

Ayo, Bapak Ibu Guru! Kita mulai berkreasi, kita ubah tata letak meja kursi di dalam ruang kelas agar pelajaran menjadi lebih menarik dan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan.

 

 

*Artikel ini disusun dan diedit oleh Editor DIGIDO dengan ijin narasumber, dari hasil transkripsi video Prof. R. Eko Indrajit di YouTube @ekoji. LGDEMY#1 | Letak Meja Kursi di Ruang Kelas - YouTube

 

 

Digido News

Info dan kerja sama Email: admin@digido.co.id - WA: 081128285685