‘Pelajar Merawat Peradaban’
Pada tanggal 24 Februari 1954, tepat 71 tahun yang lalu Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) berdiri di Semarang. IPNU merupakan badan otonom NU untuk kalangan pelajar dan santri dengan usia maksimal 30 tahun.
Dikutip dari laman NU Online Jabar, kelahirannya diawali dengan tumbuhnya organisasi-organisasi yang bersifat lokal, seperti:
- Tanggal 11 Oktober 1936, putra-putra warga NU di Surabaya mendirikan perkumpulan bernama Tsamortul Mustafidin.
- Pada 1939 didirikan sebuah perkumpulan yang dinamakan Persatoean Santri NO (Persano) di Surabaya.
- Pada 1941 di Malang lahir sebuah perkumpulan-perkumpulan bernama Persatoean Anak Moerid NO (PAMNO) dan Ikatan Moerid NO pada 1945.
- Pada 1946 di Sumbawa dengan berdirinya Ijtimaul Tolabah NO (ITNO) yang memiliki tim sepak bola bernama Ikatan Sepak Bola Peladjar NO (ISPNO).
- Pada 1945 di Madura didirikan sebuah perkumpulan bernama Syubbanui Muslimin.
Beberapa perkumpula lainnya yang menjadi embrio IPNU yang didirikan pada 1950-an di antaranya: Ikatan Siswa Muballighin NO (Iksimno) di Semarang (1952), Persatuan Peladjar NO (Perpeno) di Kediri (1953), Ikatan Peladjar Islam NO (IPINO) di Bangil (1953), Ikatan Pelajar NO (IPNO) di Medan (1954).
Pada Kongres IPNU ke-6 di Surabaya, IPNU menjadi badan otonom di bawah PBNU.
