Sejarah

BIOGRAFI SINGKAT KI AGENG SURYOMENTARAM

 Sumber Gambar: https://pusakaindonesia.id/api-revolusi-dan-kebijaksanaan/ki-ageng-suryomentaram-matahari-bersinar-dari-bumi-mataram/

 

Guru Psikologi Eksistensialis Nusantara

Julukan di atas diberikan oleh Prof. Koentjoro Soeparno dalam kata pengantar di buku Psikologi Raos, karya Ryan Sugiarto. Ki Ageng Suryomentaram (KAS) adalah penemu konsep Kawruh Jiwa atau Ilmu Jiwa Kramadangsa. Konsep ini berawal dari kegelisahan KAS tentang ‘siapa sesungguhnya manusia’.
Pada bukunya Ryan menyebutkan bah KAS adalah anak ke 55 dari total 79 anak Sultan Hamengku Buwono VII. Ibunya adalah garwa ampeyan Sultan, Bernama BRA Retnomandoyo. KAS lahir pada tanggal 20 Mei 1892 di Keraton Yogyakarta. Menempuh pendidikan dasar di Sekolah Keraton Srimanganti. Setelah lulus, KAS mengikuti ujian Klein Amtenaar (pegawai sipil junior). KAS juga mempelajari Bahasa Belanda, Bahasa Arab, dan juga Bahasa Inggris.
Nama kecil KAS adalah Bendoro Raden Mas Kudiarmaji dan pada usia 18 tahun menjadi pangeran dengan gelar Bendoro Pengeran Haryo Suryomentaram. Kegelisahan dalam diri KAS, bahwa kepemilikan materi diyakini bisa menghambat mencapai kebahagiaan, sehingga semua kekayaan dirinya diberikan secara cuma-cuma. Mobil diberikan kepada sopirnya dan kuda diberikan perawat kuda. Kemudian KAS pergi tanpa pamit dari keraton.
Selama kepergiannya tersebut, KAS berganti nama menjadi Natadangsa (artinya menata Ego) dan berprofesi sebagai penggali sumur dan pedagang batik. Ayahnya, HB VII mengutus orang untuk mencari KAS dan membujuknya kembali ke keraton. Walau sempat ditolak oleh HB VII, tetapi pada waktu HB VIII naik tahta, permohonan KAS untuk melepas gelar kebangsawanan dikabulkan.
Pada tahun 1925, KAS menikah dengan Sri Suhartati, dan dikenal dengan nama Ki Gede Bringin. KAS meninggal tanggal 18 Maret 1962 dan dimakamkan di Yogyakarta.